Rabu, 16 Desember 2009

perenungan jiwa

Perenungan 1

Pagi sudah beranjak,

Matahari sepenggalah berjalan di atap-atap jiwa,
Kemana anakku akan pergi membasuh mukanya,
tangannya, kakinya,
Kemudian memikul buku dipundaknya

Aku selalu bergumam sendirian
Mencoba melafalkan doa-doa
Menggelar restu akherat
Menuntunkan jihad di hati mereka

Ini adalah perang anakku
Ini adalah perang!
Lawanlah syetan di dada kirimu
Kalahkan!
Sampai kemenangan ada di tanganmu!

Perenungan 2

Ketenangan hakekat, membawa percikan zuhud
Pelan bagaikan irama sutra
Akhirnya mampu juga
Menyentuh kedalaman kalbuku

Kunanti begitu lama
Ranting itu bersemi indah
Dari kenikmatan meranggas
Menggugurkan dedaunan
Meluluhlantakkan dahan

Dan sekarang ….
Kenikmatan iman itu
Begitu sejuknya
Mengguyur tubuh
Hingga hangat … dan abadi
Pada sisa-sisa pengharapan jiwa.

Pendekar Malam
Purwokerto, Juni 2005


Tidak ada komentar:

Posting Komentar