Rabu, 31 Maret 2010

Pernikahan Tidak Cukup Hanya Dengan Cinta

Bahagiakah pasangan yg menikah hanya krn cinta?
Barangkali kisah ini bisa menjadi renungan bagi kita, utamanya yang ingin berumah tangga :

Alkisah, seorang pemuda miskin bernama Dani Prasetyo, berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Keluarganya hanyalah keluarga sederhana, kalau tidak bisa disebut miskin. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit di desanya.

Karena kegigihannya, Dani berhasil kuliah di FE UGM walaupun dengan biaya seadanya. Semasa semester 4 di kampus, Dani jatuh hati pada seorang gadis bernama Ayu Wulaningrum, juga sama-sama kuliah di fakultas yang sama.

Ayu adalah putri seorang bupati ternama di daerah Yogyakarta dan juga masih keturunan keraton. Walaupun secara ekonomi mereka jauh berbeda, namun tidak menghalangi keduanya untuk saling mencintai.

Ayah Ayu yang mengetahui putrinya begitu mencintai pemuda dari keturunan biasa, tak mampu mencegah gelora cinta putrinya. Maka begitu keduanya telah lulus, pernikahan keduanya pun diselenggarakan dengan megah. Pesta besar-besaran digelar untuk mengiringi pernikahan putrinya. Ayah Dani yang tak punya banyak harta, hanya bisa memberikan bantuan sumbangan pakaian, sprei, sarung bantal, yang semuanya ia buat dan ia jahit sendiri khusus untuk pernikahan putranya.

Bahagiakah Ayu bersanding dengan Dani ? Ternyata kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama.

Tibalah saatnya malam pengantin tiba. Mereka berduapun memasuki peraduan dengan bahagia. Namun, ketika Dani membuka pakaiannya dan tinggal memakai celana kolor, berteriaklah Ayu dengan keras, sebelum akhirnya pingsan tak sadarkan diri. Semua penghuni rumah dari kerabat dan keluarga Ayu pun berdatangan melihat kejadian itu.

Dani masih dalam kebingungan dan mencari tahu kenapa istrinya histeris dan pingsan. Dilihatnya celana kolor yang ia pakai. Aduh, Dani lupa kalau celana kolor itu jahitan ayahnya, dibuat dari kain bekas wadah tepung terigu. Di tengah celana kolor itu masih terpampang jelas tulisan, "BERAT BERSIH 25 KG".

Tentu saja Ayu langsung pingsan melihatnya. Ayu tidak bisa membayangkan seberapa besar isinya dengan berat segitu.

Jangan terlalu serius dong bacanya............. hehehehe.....

Selengkapnya......

Semangkuk Mie

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
"Ya, tetapi, aku tdk membawa uang" jawab Ana dengan malu-malu.
"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada apa nona?" Tanya si pemilik kedai.
"tidak apa-apa" ”aku hanya terharu” jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
"Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah"
"Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata "Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.



RENUNGAN:

BAGAIMANAPUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA KITA. SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN SUATU PROSES ALAMI YANG BIASA SAJA; TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA SEJAK KITA LAHIR. PIKIRKANLAH HAL ITU??
APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI ORANG TUA KITA?


Selengkapnya......

KETIKA LAKI-LAKI BERBOHONG

Selamat merenungi...

Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan dagangannya di tepian Sungai Luk Ulo. "Nyak nyak minyaaaaaaaaaaaaak", teriaknya.

Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak tergelincir ke Sungai Luk Ulo. Plung ...lap ... tenggelam deh ceritanya...

Huuuuu ... huuuu .... menangislah dia .... "Harus kuberi makan apa istriku nanti ... huuu..."

Tiba-tiba ... seorang Malaikat yang baik hati muncul dan bertanya :

"Hai, BAJURI ... kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu ?"
Ternyata ... namanya BAJURI ... tahu juga ya itu Malaikat....

"Oh, Malaikat... gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai..."
"Baiklah... aku akan ambilkan untukmu..."

Tiba-tiba Malaikat itu menghilang dan muncul lagi dengan sebuah kereta kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan...
"Inikah punyamu?" tanya Malaikat...

"Bukan... gerobakku tidak sebagus itu... mana mungkin penghasilan saya yang pas-pas an bisa beli kereta kencana? Itu pun sudah ditambah komisi penjualan yang cuma sedikit"

Malaikat itu pun menghilang lagi dan muncul dengan sebuah kereta perak dengan botol dari perunggu.
"Inikah punyamu?" tanyanya lagi.

"Bukan, hai Malaikat yang baik... Punyaku cuma dari besi biasa... botolnya juga botol biasa..."
Lalu Malaikat itu pergi lagi... dan kali ini kembali dengan gerobak dan botol Si BAJURI.

"Inikah punyamu?"

"Alhamdulillah... benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah mengambilkannya untukku".

Malaikat berkata", Engkau jujur sekali, ya BAJURI. Untuk itu sebagai hadiah... aku berikan semua kereta dan botol tadi untukmu..."

"???????? Alhamdulillah.... terima kasih ya Allah... terima kasih ya Malaikat..."

Sebulan kemudian, BAJURI rafting bersama istrinya di sungai yang sama... Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari... Perahu karetnya terbalik dan istrinya hanyut...

"Huuuuuuuuuuuuuuuuuu.... huuuuuuuuuuu....... istriku... di mana engkau....", isaknya...

Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi... "Kenapa lagi engkau, ya BAJURI?"

"Istri saya hanyut dan tenggelam di sungai, hai Malaikat..."

"Ohhh... tenang... aku ambilkan..."

Plash... Malaikat itu menghilang dan tiba-tiba muncul kembali sambil membawa Nafa Urbach... yang ada tato mawar di perutnya...

"Inikah istrimu?" tanya Malaikat... "Betul, Malaikat... dialah istriku..."

"Haaaaaa.... BAJURI!!!" Malaikat membentak marah. "Sejak kapan kamu berani bohong? Di manakah kejujuran kamu sekarang?"

Sambil bergetar dan berjongkok... BAJURI berkata : "Ya, Malaikat...
kalau aku jujur... nanti engkau menghilang lagi dan membawa Bella Saphira... kalau kubilang lagi bukan... maka engkau akan menghilang lagi dan membawa lagi istriku yang sebenarnya... Lalu... engkau akan bilang bahwa aku jujur sekali... dan engkau akan memberikan ketiga-tiganya kepadaku... Buat membiayai hidup Nafa saja aku bingung gimana caranya... apalagi tiga-tiganya???"

Malaikat pun termangu dan bengong.... "Benar juga kamu... kamu realistis..."

Selengkapnya......

Sabtu, 27 Maret 2010

TIM WORK

Untuk merealisasikan program dalam sebuah organisasi atau lembaga, dibutuhkan team work yang baik, yang mampu bekerjasama dan dapat berinovasi dengan daya kreatifitas yang tinggi. Kemauan untuk mengembangkan potensi diri dari masing-masing personal dalam tim adalah kunci keberhasilan membangun kerjasama tim. Dari sinilah dapat kita nilai, bukan hanya kemampuan personal, karena dalam sebuah tim, yang semua pemainnya adalah bintang, belum tentu tim itu kuat dan mampu membuat karya besar. Namun kebersamaan yang terbangun dengan kerjasama tim yang handal dan terkonsep matang justru akan membuat sebuah karya besar.

Dalam membangun TIM ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dilaksanakan, baik oleh personal maupun oleh lembaga yang akan membangun sebuah TIM yang handal.



1.   Mengenal Nilai dan Prinsip Penting dalam Diri Pribadi 
             Setiap individu pasti memiliki nilai dan prinsip penting dalam kehidupannya. Nilai adalah ciri-ciri yang menjadi inti dari kehidupan yang dapat membuat kehidupan menjadi berharga dan memberikan sebuah makna dan kepuasan. Nilai adalah ciri-ciri seperti; kejujuran, petualangan, kehormatan, kemerdekaan, integritas, ketertiban, kedisiplinan, tanggungjawab, kebebasan, kepastian, kebahagiaan, spiritualitas, rasa hormat, kontribusi, pengendalian diri dll.
             Dengan nilai yang menjadi ciri dalam kehidupan kita, maka kita dapat menentukan tujuan dalam hidup. Tujuan inilah yang menjadi prinsip mendasar dalam menuntun kita menentukan pilihan hidup. Dengan tujuan yang didasari pada nilai hidup maka akan timbul motivasi alami yang mampu menggerakan kita untuk bertindak, melaksanakan tugas dan tanggungjawab kita ketika berada dalam sebuah lembaga atau organisasi.
“Keberhasilan adalah hubungan antara diri Anda dengan nilai-nilai dan nurani Anda” (Beyond Success). 

2. Tentukan Tujuan dan Keinginan Kita Ketika masuk dalam sebuah lembaga/TIM 
               Tujuan dan keinginan pribadi kertika akam masuk dalam sebuah tim berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang personal. Bisa jadi kita masuk tim karena ingin beraktualisasi diri ataupun karena sebuah kepentingan pribadi untuk tujuan publikasi. Namun pada intinya, lembaga atau organisasi akan menilai kita dari kinerja dan performance kita.

3. Mengenal Potensi Diri yang dapat diberikan kepada TIM 
               Masing-masing individu memiliki potensi diri, jika potensi itu kita optimalkan, maka kita secara langsung maupun tidak, sudah memberikan kontribusi kepada tim.
4. Lepaskan Mentalitas “Lone Ranger” 
               Tim adalah kelompok, semua yang terkait dengan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi, selalu akan melibatkan tim. Jangan pernah menjadi Lone Ranger, karena tim tidak butuh orang yang sok pahlawan, individualis dan egois. Diskusikan setiap kegiatan dan permasalahan sehingga mudah mendapatkan solusinya.

5. Mengenal Kekuatan Kita sebagai anggota TIM 
                Kenali kekuatan, potensi, kelemahan dan hambatan dalam tim, buat analisis SWOT.
 
6. Menyusun Program Kerja Lembaga secara Bersama-sama. 
               Menyusun Program Kerja bersama dengan tim.


              Dalam cakupan materi ini, kita akan mencoba memberlakukan system yang tepat yang pada akhirnya akan dapat memperluas akses ke masyarkat pada umumnya dan akses ke dunia industry pada khususnya. Namun kita juga tidak dapat memungkiri bahwa efektifitas kerja bukanlah jaminan untuk suksesnya pengelolaan manajemen. Hasil yang diraih lebih kepada bagaimana system manajemen yang baik ini dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat, memiliki kredibilitas dan akuntabilitas dan daya saing yang tinggi.




Selengkapnya......

Jumat, 26 Maret 2010

PANDUAN PENYUSUNAN RPP

Oleh: Tim Penyusun Panduan RPP - PSG Rayon 2 UNIMED

Pendidikan adalah proses yang bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaannya disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai illustrasi dapat kita gunakan profesi seorang Insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan beberapa orang buruh bangunan. Mengapa? karena rancang bangun yang disusun Insinyur tersebut cukup lengkap dan operasional, sehingga seorang tukang yang tidak memiliki pendidikan teknik bangunan sekalipun dapat memahami dan melaksanakannya.

Pertanyaannya: apakah rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru selama ini sudah lengkap dan operasional? Kenyataannya, pada pengamatan terhadap dokumen RPP pada portofolio sertifikasi guru, umumnya hanya berisi langkah-langkah yang cenderung tidak operasional dan langkah tersebut cenderung bersifat kegiatan rutin. Belum tampak adanya spesifikasi langkah-langkah pembelajaran sesuai karakter mata pelajaran dan perkembangan peserta didik.
Seharusnya RPP tersebut disusun selengkap mungkin dan sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika hendak melaksanakannya.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.

Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah:
1. Kompetensi apa yang akan dicapai.
2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pem¬belajaran.
5. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
6. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
7. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:
1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3. Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.


Petunjuk Pengisian Format RPP
A. Identitas
Tuliskan identitas RPP terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas-/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu (lihat format RPP pada lampiran).
Catatan:
1. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK).
Menjadi perhatian: Standar kompetensi – kompetensi dasar – indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan.
Indikator adalah perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai kompetensi dasar.
Kompetensi Dasar adalah sejumlah kompetensi yang memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai standar kompetensi.
3. Indikator merupakan:
 Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
 Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
 Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
 Disusun dengan kalimat operasional (dapat diukur) berisi komponen ABCD (Audience = Siswa, Behavior = Perilaku, Competency = Kompetensi dan Degree = peringkat/ukuran).
4. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

B. Tujuan Pembelajaran
 Tuliskan output (hasil langsung) dari satu paket pengalaman belajar yang dikemas oleh guru, karena itu penetapan tujuan pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa.
Misalnya:
Pengalaman belajar: Mengumpulkan informasi tentang penyakit tekanan darah tinggi dan stroke dari berbagai sumber (SMP/MTs).
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat melaporkan hasil pengumpulan informasi tentang penyakit tekanan darah tinggi dan stroke.
Contoh lain:
Pengalaman belajar: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia dan mengkomunikasikan kepada sesama siswa di kelas.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu di antara atau keseluruhan tujuan pembelajaran berikut:
1. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru berikut:
a. Organ apa saja yang termasuk ke dalam alat-alat peredaran darah.
b. Sebutkan bagian-bagian jantung.
c. Deskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2. Siswa dapat merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
3. Siswa dapat mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
 Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga target-target produk tiap pembelajaran jelas kelihatan.

C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: siswa dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan (SMA/MA)
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.

Contoh lain:
Indikator: Menyebutkan jenis-jenis makanan hewan (IPA Kelas IV SD)
Tujuan Pembelajaran: Menyebutkan jenis-jenis makanan hewan meliputi hewan darat dan hewan air.
Materi pembelajaran:
Jenis-jenis makanan hewan:
 Jenis-jenis makanan hewan hidup di darat
 Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air

D. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode-metode yang diintegrasikan dalam satu pengalaman belajar siswa:
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inquiri, observasi, tanya jawab, dan seterusnya.

E. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
 Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.
Contoh:
”Anak-anak sekalian, perhatikan apa yang saya pegang. Karim, silahkan kamu menyebutkan apa yang saya pegang”.
Penyebutan nama siswa dalam RPP akan sangat membantu guru dalam melakukan pengendalian siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran.
 Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.
Contoh:
Siswa mengamati gambar (gunting koran) tentang bangunan/benda-benda yang rusak akibat gempa bumi (gambar tidak harus seragam).
Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan melakukan pretest.
 Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
 Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
 Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak-sana¬an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
b. Kegiatan inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS).
Catatan: LKS yang ada pada buku LKS yang diperdagangkan belum tentu sesuai dengan rencana yang disusun oleh guru.

c. Kegiatan penutup
 Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan.
 Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.
 Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi-/pengayaan.
2. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
Contoh:
Pada suatu pembelajaran digunakan model ”Pembelajaran Langsung”. Langkah-langkah pembelajaran disusun sesuai dengan sintaks pembel-ajaran langsung sebagai berikut:
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa  Menjelaskan tujuan pembelajaran/indikator, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar
Fase 2
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan  Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan  Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik  Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan.
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan  Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari - hari

F. Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber (tenaga ahli, seperti bidang, lurah, polisi, dsb), alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
G. Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Contoh:
Soal : Tuliskan 3 akibat tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
Pedoman Penskoran:
No. Kunci/Kriteria Jawaban Skor
1. Sering mendapat masalah 1
2. Pekerjaan terbengkalai 1
3. Diremehkan orang lain 1
Skor maksimum 3

Contoh lain:
1. Di manakah letak kelenjar pankreas?
2. Tuliskan dan jelaskan enzim yangdihasilkan pankreas!
3. Di manakah enzim-enzim itu aktif?
Pedoman Penskoran:
No. Kunci/Kriteria Jawaban Skor
1. Pankreas terletak di rongga perut ........ 1
2. Enzim yang dihasilkan pankreas:
 Tripsin untuk mengubah protein menjadi peptida dan asam-asam amino 2
 Amilase untuk mencerna tepung menjadi maltosa dan disakarida lain 2
 Lipase untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol 2
 Bikarbonat untuk menetralisir HCl yang masuk ke usus dari lambung 2
3. Enzim-enzim itu aktif di usus halus 1
Skor maksimum 10

Perlu disadari oleh guru, bahwa:
1. RPP yang benar akan berdampak pada penulisan materi ajar dan LKS sendiri oleh guru. Sebab materi ajar pada Buku Pegangan Belajar Siswa dan LKS (yang dijual bebas) belum tentu sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru.
2. Karena RPP disusun sendiri oleh guru, maka akan timbul dorongan pada diri guru untuk menyiapkan fasilitas pembelajaran untuk memudahkan siswa untuk belajar.
3. Ide-ide kreatif yang bertujuan membelajarkan siswa akan berdampak pada peningkatan efektifitas pembelajaran.
4. Ide-ide kreatif tersebut hanya dapat dihasilkan oleh seorang guru yang ikhlas berusaha mencerdaskan siswanya.

Lampiran1: Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)

B. Tujuan Pembelajaran
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
 Kegiatan Awal
 Kegiatan Inti
 Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
 Kegiatan Awal
 Kegiatan Inti
 Kegiatan Penutup
Pertemuan 3
dst
F. Sumber Belajar
G. Penilaian

Mengetahui: Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah...................,

.............................................. ..................................................
NIP. NIP.

Berikut ini dilampirkan beberapa contoh RPP yang masih bersifat umum, masih membutuhkan rincian kegiatan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan kebutuhan belajar siswa di masing-masing sekolah/daerah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas
Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam
Kelas/semester : IV/1
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasijenis makanan hewan
Indikator : - menyebutkan jenis-jenis makanan hewan
- mengidentifikasi makanan hewan
- menggolongkan makanan hewan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan jenis-jenis makanan baik hewan yang hidup di darat dan di air
2. mengidentifikasi jenis makanan hewan yang ada di sekitarnya atau yang dilihatnya pada multimedia
3. Membandingkan pengalaman langsung dan melalui audio. Mengamati jenis hewan dan makanannya.
4. Mengidentifikasi bentuk gigi hewan sesuai dengan makanannya

C. Materi Pokok : Jenis-jenis makanan hewan
1. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di darat
2. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air

D. Metode Pembelajaran
 informasi
 pemberian tugas
 demonstrasi
 inkuiri

E. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
1. Mengulang sepintas materi yang lalu yang berhubungan dengan kebutuhan makanan pada hewan.
2. Tanya jawab tentang jenis-jenis makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.

Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati jenis-jenis hewan dan makanannya dilingkungan sekitar atau mengunjungi kebun binatang
2. Dengan bimbingan guru, siswa menggunakan audio dan gambar-gambar hewan yang hidup di darat dan diair untuk mengetahui jenis-jenis makanan hewan
3. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada lembar kerja
4. Siswa mengidentifikasi jenis makanan hewan yang ada di sekitar atau yang dilihat di audio
5. Siswa mengelompokkan jenis-jenis makanan hewan, yaitu jenis makanan dari tumbuhan dan dari hewan
6. Siswa membuat kartu rantai makanan
7. Siswa berdiskusi membahas tentang rantai makanan
8. Siswa mengelompokkan gigi hewan dan jenis makanannya.
9. Siswa menuliskan pengamatannya pada lembar kerja.
10. Siswa mengamati membuat laporan tentang mengidentifikasi jenis makanan hewan.
11. Siswa menggambar bentuk gigi hewan dan jenis makanannya

Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan latihan soal jenis hewan dan makanannya
2. Siswa melakukan tanya jawab tentang jenis hewan dan makanannya
3. Guru memberikan penguatan tentang jenis-jenis makanan hewan baik hewan yang hidup di darat dan diair.
4. Guru memberikan penilaian

F. Sumber Belajar
• Buku pelajaran
• Buku cerita
• Audio
• Poster
• Karton
• Alat-alat tulis
• gunting

G. Penilaian
• Pengamatan
• Tes lisan
• Tes tertulis
• Penilaian produk
• Penilaian Performance unjuk kerja

Latihan 1

Amati hewan-hewan di sekitarmu!
Bagaimana hewan itu memperoleh makanan?
Diskusikan dengan kelompokmu.
Isilah tabel berikut ini sesuai dengan pengamatanmu!
No Nama Hewan Jenis makanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kesimpulan :
Hewan yang hidup didarat contohnya ......makanannya......
Hewan yang hidup di air misalnya ........makanannya.............
Hewan memerlukan makanan karena .................

Latihan 2
Amati hewan-hewan di sekitarmu!
Apakah ada hewan yang hidup didarat
Diskusikan dengan teman sebangkumu tentang jenis makanan hewan itu.
Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini.
No Nama Hewan Jenis makanan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Hewan yang hidup didarat contohnya ...........................
Hewan yang hidup di darat makanannya ........ .............

Latihan 3

Amati hewan-hewan yang ada di sekitarmu!
Apakah ada hewan yang hidup di air?
Diskusikan dengan temanmu tentang jenis makanan hewan itu!
Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini.
No Nama Hewan Jenis makanan
1
2
3
4
5

Hewan yang hidup di air contohnya ...... ......
Makanan hewan yang hidup di air ialah................................

Latihan 4

- Amati hewan-hewan yang ada disekitarmu bersama kelompokmu.
- Tiap kelompok beranggotakan 3-4 orang.
- Diskusikan bersama kelompokmu tentang asal makanan hewan. yaitu jenis makanan dari hewan dan jenis makanan dari tumbuhan.
- Tuliskan hasil pengamatanmu pada table berikut ini


Hewan yang hidup didarat Hewan yang hidup di air
No Nama hewan Jenis makanan No Nama hewan Jenis makanan
Tumbuhan hewan Tumbuhan hewan
1
2
3
4
5

Kesimpulan :
Hewan yang makanannya berasal dari tumbuhan ialah......................
Hewan yang makannya berasal dari hewan adalah.........................


Mengetahui: Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah...................,



.............................................. ..................................................
NIP. NIP.


























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Inggris
Kelas/Semester : I/1
Alokasi waktu : 10 jam
Tujuan : Siswa dapat berinteraksi secara lisan dalam bahasa Inggris terutama dalam hal perkenalan diri dan orang lain, sapaan, ucapan terima kasih dan permintaan maaf

SK dan KD
Listening-Speaking
Siswa dapat berinteraksi secara interpersonal sangat sederhana dengan lingkungan terdekat, terutama dalam
- Perkenalan diri/orang lain
- sapaan
- ucapan terima kasih
- permintaan maaf

Indikator
- Siswa terbiasa menyapa orang lain dengan ungkapan yang benar dalam bahasa Inggris sesuai dengan waktu dan orang yang diajak bicara.
- Siswa dapat menyebutkan anggota keluarga inti dan terdekat, dengan ungkapan seperti ‘This is my father. This one is my mother.
- Siswa dapat menyebutkan nama benda-benda yang ada di rumahnya dengan ungkapan seperti: ‘I have a big bed, my living room is small but nice.’, dengan ucapan dan tata bahasa yang benar.

Materi Ajar
Tema: My Family
Sub-Tema:
- Family Life
- Identity
- Home Environment


Metode Pembelajaran

Family Life:
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengamati model interaksi interpersonal yang diperagakan oleh guru atau teman
PR: menghafal secara lisan model percakapan pendek tertulis yang diberikan guru
Siswa membiasakan diri untuk menyapa, meminta maaf, berterimakasih kepada guru dan teman dalam bahasa Inggris setiap kali ada kesempatan yang tepat, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Inggris


Identity
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengamati model cara menyebutkan hubungan keluarga dalam keluarga inti dan keluarga terdekat PR: menyebutkan orang-orang dan hubungan keluarga dalam keluarga inti dan keluarga terdekat: diri sendiri, teman, saudara, dsb. Berlatih secara terus menerus menyebutkan hubungan keluarga antar orang-orang yang ada di sekitarnya atau siapa saja yang diketahui.


Home Environment
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mengamati model cara mengucapkan nama-nama benda PR: menghafal nama benda-benda yang sudah dipelajari sebelumnya dengan ucapan yang benar Dengan bekerja sama dengan teman-temannya dan bantuan guru, orang tua atau orang lain di sekitarnya (jika ada), berusaha mendapatkan nama-nama dalam bahasa Inggris berbagai benda lain yang terdapat di rumahnya dan lingkungan sekitarnya.


Alat dan Sumber Belajar

Family Life
- Ucapan-ucapan guru ketika mengajar dengan bahasa Inggris
- Contoh-contoh teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain

Identity
- Gambar
- Orang-orang dalam keluarga inti dan keluarga dekat siswa

Home Environment
- Ucapan-ucapan guru ketika mengajar dengan bahasa Inggris
- Contoh-contoh teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain

Penilaian
Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
- Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral yang disampaikan)
- Penggunaan ungkapan
- Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
- sikap
Membaca Pemahaman:
- Mengidentifikasi hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
- Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
- Sikap
Menulis:
- Ketepatan penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang diberikan.
- Ejaan, tanda baca, tulisan tangan

Cara penilaian:
- Tes lisan/tertulis
- Observasi kelas
- Penilaian guru
- Penilaian teman
- Penilaian diri
- Portofolio.


Contoh Rubrik Penilaian


Format Penilaian ‘Retelling Story’
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: _____
No. Aspek Yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Content
2. Fluency
3. Language
a. Pronunciation and intonation
b. Grammar
c. Vocabulary
4. Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
Jumlah
Skor Maksimum 20
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten

Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.




Selengkapnya......

AGENDA KEGIATAN UJIAN NASIONAL

Jadwal Kegiatan Rangkaian Ujian Nasional SMK Politeknik YP3I Banyumas Tahun 2009/2010:
Ujian Nasional Utama : Senin - Kamis, Tgl 22 s/d 25 Maret 2010
Ujian Susulan              : Senin - Kamis, Tgl 29, 30, 31 Maret s/d 1 April 2010
Ujian Sekolah             : Senin - Sabtu, Tgl 5 s/d 10 April 2010
Ujian Sekolah Susulan : Senin - Rabu, Tgl 12 s/d 14 April 2010
Ujian Praktek Sekolah: Kamis - Rabu, Tgl 15 s/d 21 April 2010
Pengumuman              : Akhir April 2010
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan untuk dilaksanakan dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah



Eko Riris Prasetyanto, ST.

Selengkapnya......